Selamat Datang Kembali di Blogg ini

Cari Blog Ini

Kamis, 21 Oktober 2010

Indonesia maju, (semoga) bukan mimpi

sebuah negeri dengan daratan luas, tanah yang subur, laut yang kaya, perut bumi penuh aneka barang tambang mahal, 200 jutaan rakyat menjadi asetnya, menjadi sebuah tanya besar saat kulihat kesenjangan sosial amat tampak dinegeri ini, Papua di timurnya dengan keindahan laut, emas yang terkubur diperut buminya, menjadi tanya bagiku saat kusaksikan melalui televisi banyak masyarakatnya yang tertinggal oleh zaman, di ujung kalimantan wilayah perbatasan dengan malaysia, hanya menjadi wajah keterbelakangan, jauh dari kemajuan, rasa nasionalisme mereka tinggi terhadap Indonesia, tapi terpaksa lebih mengenal perdana menteri Malaysia daripada Presiden RI, karena jangkauan Televisi disana jauh lebih berkualitas milik Negara tetangga...

Sementara di pusat ibukota, demonstrasi jadi trend, tawuran makanan sehari-hari, teknologi ponsel yang tersebar jadi media Narsisme,untuk merekam film pribadi, saat terbongkar, penegak hukum masih mencari celah untuk meringankan hukuman para narsisme, pengacara maju kedepan dengan alasan "TUGAS KAMI ADALAH MERINGANKAN TUNTUTAN" bergeser ke pulau andalas yang dihiasi jalur ring of fire pulau dengan kekayaan alam luar biasa dari perkebunan sawit, pertambangan batubara, pertambangan minyak, tapi masyarakat banyak jadi pengangguran, terbentur modal usaha, terpentok gak punya relasi di perusahaan yang dituju...

Hahahaha... aku hanya tertawa bukan karena riang, tapi menutupi risau hatiku....... sarana makmur negeri ini bukan mimpi, seperti mencari air di sahara, tapi seperti melihat air dilautan, dimanapun kau lihat hanyalah jalan menuju makmur, hanya mungkin kita perlu pemimpin yang berani menggebrak pembangunan negeri ini dari Presiden hingga Lurah, yang berinisiatif maju kedepan membackup masyarakat, bukan sekedar nongkrong di kantor menanti masyarakat




terima kasih udah berkunjung

Rabu, 06 Oktober 2010

RI 1 dan Belanda

SBY membatalkan keberangkatannya ke belanda beberapa saat menjelang penerbangan... ini adalah keputusan yang tepat dan layak jadi pelajaran negara lain untuk tidak terlalu banyak mencampuri urusan dalam negeri Republik ini http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2010/10/05/5939.html
terima kasih udah berkunjung